Rabu, 20 Oktober 2010

Participatory Culture


Partisipasi Budaya dan Teknologi/era Digital

Beberapa pendapat menyatakan bahwa teknologi dinilai netral dari segi budaya, moral dan politik yang menyediakan alat mandiri sistem nilai yang bisa digunakan untuk mendukung gaya hidup yang berbedabeda. Teknologi dikatakan tidak bermoral jauh dari nilai dan sebagai alat untuk digunakan dalam keadaan baik atau sakit. Maksudnya adalah jika orang merasa terancam akan destruksi nuklir, dampak polusi yang mengandung bahan kimia maka itu kita tidak dapat menyalahkan teknologi akan tetapi kita harus menyalahkan pihak-pihak lain yang telah menggunakannya dengan cara salah yang menimbulkan dampak pada orang banyak. Teknologi dapat dikatakan netral secara budaya jika kita melihat pada konstruksi mesin-mesin yang dibuat dan prinsip bekerjanya. Sedangkan jika kita melihat aspek kegiatan manusia yang berada di sekitar mesin, yang berkaitan pada kegiatan prakteknya, peran dari simbol status, penyediaan bahan bakar mesin, kemampuan dari pemilik maka tentu saja tidak bersifat netral.

Melalui cara pandang kedua, teknologi dilihat sebagai bagian dari kehidupan kita yang berasal dari gaya hidup tertentu dan tidak bebas nilai. Jadi semua itu tergantung dari mana kita melihat teknologi itu tersebut. Akan tetapi seringkali kita salah mengintrpretasikan praktek teknologi karena satu arti praktek teknologi mempunyai arti berbeda di tempat lain.

Masalah definisi Beberapa melihat praktek teknologi berkaitan erat dengan manusia dan sosial aspek yang berada bersamanya. Mereka yang menyatakan hubungan sosial dan kontrol sosial teknologi cenderung pada organisasi tertentu, menekankan pada perencanaan dan administrasi, manajemen pengaturan jika terjadi penyimpangan terhadap praktek teknologi (polusi), dan organisasi profesional di antara peneliti dan ahli teknologi. Ada beberapa aspek yang dapat ditinjau dalam praktek teknologi yaitu aspek organisasi, aspek teknis, dan aspek budaya. Beberapa orang mengidentifikasikan teknologi pada aspek teknis yang terjadi karena mesin, teknik, dan pengetahuan, dan aktivitas penting yang membuat pekerjaan berhasil. Lebih dari itu, orang yang mengidentifikasikan teknologi dari aspek budaya mempunyai nilai-nilai mengacu pada nilai, ide dan aktivitas kreatif. Galbraith menyatakan bahwa teknologi sebgai sebuah aktivitas kompleks yang menyertakan organisasi kompleks dan sistem nilai. Berdasarkan ini, dapat dilihat bahwa praktek teknologi merupakan aplikasi dari ilmu dan pengetahuan untuk tugas praktis dalam sistem yang terencana yang mengikutsertakan orang, organisasi, makhluk hidup dan mesin. 
 
Mengekspos Nilai dari Latar Belakang Seringkali masalah yang terjadi ketika pemakaian dari teknologi atau praktek teknologi, manusia hanya melihat dari aspek teknis dimana para ahli harus memperbaiki dan menjadikan alat (teknologi) lebih baik. Padahal seharusnya kita melihat secara keseluruhan latar belakang dibuatnya teknologi yang melihat aspek baik organisasi, manusia, makhluk lain, dan mesin seperti yang tertulis pada penjelasan awal mengenai pendapat Gilbraith. Dalam hal ini ada du titik penting yang dapat diperhatikan yaitu pertama teknologi cenderung fokus pada prinsip-prinsip umum dan tidak mempersiapkan diri dalam hal spesifik. Tapi, aspek manusia pada teknologi –organisasinya dan kebudayaan –tidak dapat dipersempit menjadi prinsip umum, membutuhkan mata yang menyelidiki kasus lebih melihat dari keseluruhan terjadinya teknologi dengan pendekatan yang sistematis.

Titik kedua yang berhubungan dengan aspek budaya dari praktek teknologi, cenderung berada dibalik masalah yang terjadi. Contohnya dibalik masalah pompa air sumur (hal yang dapat dilihat/tangible) yang berada di India, terletak sebuah masalah administrasi yang berhubungan dengan pemeliharaan; perbedaan nilai budaya dan keinginan politis keluarga mana yang akan mengurusi pompa air tersebut, mereka cenderung tidak ingin dibebankan rasa tanggung jawab untuk selalu melihat kerja dari pompa air tersebut.

Dari kedua hal di atas, maka jelas diperlukan pengeksposan nilai yang melatarbelakangi terjadinya teknologi apakah hanya sebagai bukti teknologi di negara-negara Barat. Dan melalui titik-titik penting tersebut kita dapat mengerti bahwa hampir di semua masalah yang terjadi seperti bahaya nulklir, akan selalu berkaitan dengan keinginan dan kemampuan politik. Percaya pada kemajuan Mengukur kemajuan Banyak teori berkembang untuk mengukur kemajuan teknologi berdasarkan grafik-grafik beserta angka-angka dan penjelasannya. Ada beberapa ahli yang mencoba mengukur kemajuan teknologi mis. Wedgwood Benn pada grafik sematiknya yang menjelaskan bagaimana alat transportasi, penghitungan, komunikasi, dan senjata dikembangkan, dan Chaunce Starr yang melihat indeks teknologi yang dikombinasikan dengan faktor-faktor berhubungan efisiensi energi, komunikasi, orang yang memiliki skill atau kemampuan dalam ilmu dan teknik. Pendapat dari para ahli ini kemudian menjelaskan banyak jenis mesin yang muncul memperlihatkan perkembangan yang stabil dalam waktu yang cukup panjang. Nicholas rescher menyatakan bahwa grafik yang menunjukkan eksponen statistik dan diagram mempresentasikan adanya konsitensi dalam kemajuan teknis sangat sering ditemuka. Akan tetapi cara pandang ini punya kelemahan yang cenderung sangat selektif dan membawa kita untuk hanya melihat fakta-fakta kemajuan dalam sebuah dimensi yang terkadang diikuti oleh perkembangan yang diinginkan lainnya. Bahwa tiap kemajuan akan suatu teknologi terjadi karena hal-hal yang sama saja terus menerus. Hal itu tidak boleh terjadi karen tidak selamanya faktor-faktor itu akan menyebabkan kemajuan teknologi tertentu. Pandangan ini akan memprediksi bahwa di kemudian hari prospek berhasilnya teknologi atau teknologi akan terus meningkat. Dan kita tidak dapat menyatakan suatu teknologi tertentu lebih efisien dari teknologi yang lain hanya karena grafik yang satu menunjukkan kenaikkan garis yang lebih baik dari yang lainnya. Selain itu, telah dinyatakan sebelumnya kita cenderung melihat kemajuan dari grafik maka jika grafik menunjukkan peningkatan, kita berpikir dan memprediksi di masa depan prospek akan meningkatnya teknologi menjadi besar.

Padahal belum tentu hal ini akan terjadi dn ada hal-hal lain yang dapat memepengaruhi peningkatan teknologi selain dari faktor-faktor yang telah ada. Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa terdapat suatu waktu dimana terjadi perkembangan teknologi yang lambat dan pergerakkan yang berkebalikkan dengan apa yang telah terjadi ketika sejumlah inovasi disatukan secara besar dalam jangka waktu yang sedikit. Menurut Donald Cordwell peristiwa ini terjadi karena sebenarnya kemajuan teknologi terbesar ada bukan karena kepintaran dan kemampuan sang insinyur atau pembuat dari teknologi tersebut melainkan oleh karena kapasitas rata-rata individu untuk menguasai dan menggunakan keajuan itu secara efektif.

Teknologi diukur dari keefektifan di mana teknologi itu dilakukan. Pengorganisasian dari pekerjaan Mula-mula ketika James Watt menemukan alat uap dan Richard Arkwright berhasil dengan mesin putarnya, menekankan pada kemampuan alat daripada aktifitas manusia dan revolusi industri semata-mat revolusi teknis. Saat itu lebih menekankan disiplin diri dari para ahli dalam membuat dan mengerjakan alat yang mereka temukan. Berbeda dengan saat ini yang melakukan pengorganisasian pekerjaan dengan memperkejakan banyak orang dalam sebuah pekerjaan yang diawasi maka akan menghasilkan kualitas yang konsisten dan memperkuat jam kerja yang bertambah banyak dan mudah terselesaikannya pekerjaan tersebut. Dulu para pekerja dapat menentukan jam kerja mereka sendiri, tapi sekarang sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemilik pebrik atau perusahaan. Nilai penting pada pekerjaan saat ini yaitu adanya pengarahan dan koordinasi para pekerja. Seperti yang terjadi pada revolusi industri, bahwa kontribusi Inggris dalam memajukan teknologi berdasrkan kemampuan empiris, keuangan, sumber daya, trend dalam masyarakat yang disatukan dalam sebuah organisasi pekerjaan.

Pengorganisasian pekerjaan bukan hanya dalam bentuk banyaknya waktu yang dipakai untuk mengerjakan pekerjaan tapi khususnya pembagian para buruh. Pekerjaan mereka dibentuk menjadi sejumlah pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan oleh individu per individu. Hal ini dapat terjadi karena penyediaan alat khusus yang memudahkan pekerjaan selesai dan membutuhkan hanya sedikit kemampuan yang bertujuan pengurangan biaya pada pekerja tertentu dengan menggantikan perempuan dan anak-anak dengan para lelaki. Saat ini pembagian kerja para karyawan dan pekerjaan yang embutuhkan kemampuan sedikit telah ditambah dengan kerja komputer.


Melalui komputer dan pengkomputerasian segala aspek kehidupan maka akan mengatasi kekompleksan dunia modern dan tekanan sedikitnya sumber daya yang dengan baik dapat digunakan. Deduksi para Penentu James Ellul menyatakan bahwa kemajuan teknis cenderung terjadi menurut kemajuan secara geometris karena situasi teknis itu sendiri telah ditentukan. Sedangkan di sisi lain teknologi membawa kebudayaannya sendiri sehingga menentukan kepemilikan dari struktur industri itu sendiri. Hal ini mengacu pada suatu peristiwa yang disebut dengan penentuan teknologi yaitu yang melihat kemajuan teknologi sebgai proses pengembangan stabil yang membawa komunitas manusia dalam sebuah kereta.

Dalam perkembangan teknologi modern harus dipahami bahwa bukan hanya pengaruh alat dan teknik dalam komunitas yang harus dimengerti tetapi keseluruhan aspek yang saling berkaitan satu sama lain dalam sebuah teknologi itulah yang membawa kita pada kemajuan yang luar biasa. Pergerakkan dalam Kemajuan Kemajuan teknologi dimulai dari terlihatnya cara yang efektif ketika sejumlah teknik, organisasi, dan budaya dalam melakukan pekerjaan bekerja dalam sebuah kesatuan. Kemudian, muncul pola-pola baru yang menimbulkan perubahan gerak dalam mengukur dan melihat kemajuan. Kini tidak lagi melihat bagaimana menempatkan ide dari teknologi dalam kesempatan ekonomi melalui cara yang efektif saja tapi melihat sebuah inovasi dari tujuan, apa yang menyebabkan hal itu terjadi dan merefleksikannya pada kesadaran terjadinya kesempatan berekonomi atau menghasilkan profit.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah pergerakan inovatif tidak dibatasi pada sebuah lapangan tertentu dan khusus saja. Bahwa pergerakan inovatif ini terjadi karena adanya hubungan yang saling mempengaruhi dan terjadi di semua lapangan pekerjaan. Adanya hubungan atau jaringan ini, sejumlah penumpukan inovasi dalam suatu cabang dari teknologi membawa pada penemuan yang dibutuhkan banyak orang, yang harus dilihat secra keseluruhan sejarah terjadinya industri. Pemahaman ini memperlihatkan pada kita bahwa kita tidak seharusnya menilai kemajuan teknologi pada dua abad terakhir ini sebagai kemajuan yang lancar dan terjadi secara berkesenambungan tapi lebih sebagai gelombang dari inovasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar